Sunday, December 8, 2013

Anggun, niat tak hanya di bibir saja

Saat  ketenaran,  nama  besar,  dan  uang yang 
melimpah telah di tangan, Anggun memilih untuk
keluar dari zone nyaman di negeri sendiri dan memilih memulai karirnya dari nol kembali. Pergi ke Eropa, go international. Jika dulu ia tak perlu pusing menunggu job, kini setelah di Eropa ia mulai promosi lagi, dari cafe ke cafe. Berbeda budaya dan kesepian. Apakah dia menyerahkan pada keadaan? Tidak!!! 

STRONG AMBITION
Julukan ikon lady rocker dan setumpuk  harta serta fasilitas sudah di tangan. Namun gelora untuk go internasional terus menyala di dadanya. 

Terlahir dengan Nama Anggun C. Sasmi, namanya sering disejajarkan dengan mama besar biduan pada zamannya, seperti Nicky Astria, Mel Shandy, lnka
Christie dan juga Almarhumah Nike Ardilla.

Anggun lahir di dalam keluarga seniman, pada tanggal  29 April 1974, dan memulai karirnya pada usia 9 tahun. Honor pertama berupa sebungkus nasi kotak, menjadi kenangan tersendiri baginya dalam perjalanan karir menyanyinya.  Saat usianya 12 tahun, Anggun sudah membuat album, Dunia Aku Punya (1986) dengan hasil yang sukses. Selanjutnya album album seperti: Anak Putih Abu Abu (1991), Nocturno (1992), Anggun C. Sasmi (1993), Yang Hilang (1994), Serta belasansingle dan kompilasi Iain nya telah menancapkan kesuksesan anggun di dalam negeri.  Lagu yang melegenda
yaitu Tua-Tua Keladi dan Mimpi. 

Anggun menikah pada usia muda,  dengan Michel de Ghee. Saat usia 20 tahun, ia memutuskan untuk hijarah ke London, dan memulai lagi kakinya dari nol.Tak semudah yang dibayangkan. Butuh ekstra
kerja keras untuk menembus Label di London.
Dua tahun kemudian, yaitu 1996, Anggun menemukan momentum, saat ia bertemu dengan
Erick Benzi. Perlu diketahui, Erick Benzi merupakan produser yang  telah menangani sejumlah artis kondang seperti John lenon, Jean-Jacques Goldman,
Jhonny  Hallyday  dan  lainnya.   Lewat  koneksi
Erick Benzi, Anggun mengikuti audisi Sony Music
International  di  Manila,  plus  mendapat kontrak
untuk 5 album.

Tanda-tanda  kesuksesan  Anggun,  mulai nampak di album Snow on The Sahara. Berlanjut terus ke album, Chrytalis, Open Heart, Luminescence, Best of Elevation dan Echoes. Di tengah kesibukannya
dalam bermusik, Anggun mendapat amanah sebagai
duta PBB untuk FAO. Sebuah panggilan hati di tengahkesuksesan yang telah lama di rintisnya sejak usianyabaru 9 tahun. 

0 comments:

Post a Comment