Wednesday, September 5, 2012

Komplikasi Akibat Penyakit Turun Berok

Komplikasi turun berok bisa berbentuk ringan sampai berat dan mengancam nyawa. Deteksi seawal mungkin dan memulai pengobatan segera ternyata sangat memegang peranan penting untuk terjadinya kesembuhan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pengendalian terhadap penyebab dan faktor risiko terjadinya penyakit turun berok.

Komplikasi turun berok sebagian besar terjadi karena adanya jeratan segmen usus pada dinding perut. Berikut adalah beberapa komplikasi yang paling sering dialami oleh penderita turun berok. Anda bisa mempelajarinya agar tidak terjerumus ke komplikasi yang fatal dan mengancam nyawa. Berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada turun berok.
Komplikasi turun berok

  • Tekanan pada jaringan sekitarnya. Hernia inguinalis atau turun berok yang memperbesar dari waktu ke waktu dapat mengganggu fungsi dan kerja dari organ sekitarnya jika tidak dikendalikan menggunakan celana hernia atau dilakukan pembedahan. Hernia yang besar dapat memberikan tekanan pada jaringan sekitarnya - pada pria, turun berok bisa meluas sampai ke dalam skrotum, menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan. 
  • Hernia yang terperangkap. Ini komplikasi hernia inguinalis terjadi ketika segmen usus menjadi terperangkap di titik lemah di dinding perut. Hal ini dapat menghalangi kerja usus dalam mengalirkan makanan dan sisa pencernaan. Keadaan ini akan menyebabkan gejala berupa sakit parah, mual, muntah, dan ketidakmampuan untuk buang air besar atau buang angin. 
  • Pencekikan. Ketika bagian dari usus yang terperangkap di dinding perut, aliran darah ke bagian usus dapat berkurang. Kondisi ini disebut pencekikan (hernia strangulata), dan dapat menyebabkan kematian jaringan usus yang terkena. Komplikasi jenis ini merupakan bagian yang paling berbahaya dari hernia karena dapat berakhir dengan kematian jika tidak ditangani dengan segera.
Itulah beberapa komplikasi turun berok yang perlu anda pahami agar bisa menghindari dan mencegahnya.

Sepuluh Faktor Yang Mempercepat Terjadinya Turun Berok

Anda mungkin bertanya-tanya kenapa anda bisa menderita turun berok, kenapa orang lain tidak menderita. Ternyata ada beberapa faktor yang dapat mempercepat terjadinya turun berok. Mungkin keadaan atau keadaan-keadaan berikut ada pada diri anda sehingga anda lebih rentan terkena penyakit turun berok ini. Faktor risiko terjadinya turun berok meliputi:
 

  1. Laki-laki. Laki-laki jauh lebih mungkin untuk menderita hernia atau turun berok. Hal ini berkaitan erat dengan anatomi dan perkembangan laki-laki dalam kandungan, disamping faktor gaya hidup dan pekerjaan yang dilakukan.Sebagian besar bayi dan anak-anak dengan hernia inguinalisatau turun berok adalah laki-laki 
  2. Riwayat keluarga. Risiko untuk terjadinya hernia lebih meningkat jika Anda memiliki kerabat dekat, seperti orang tua atau saudara, dengan kondisi serupa (mengalami turun berok) 
  3. Kondisi medis tertentu. Memiliki penyakit tertentu seperti cystic fibrosis, yaitu penyakit dengan gangguan yang mengancam jiwa yang menyebabkan kerusakan paru-paru yang parah. Dengan gejala berupa sering batuk kronis, membuatnya lebih mungkin untuk menderita hernia inguinalis. 
  4. Batuk kronis. Batuk kronis oleh berbagai sebab, seperti karena penyakit TBC dan merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya turun berok atau hernia inguinalis 
  5. Sembelit kronis. Hal ini menyebabkan mengejan saat buang air besar - penyebab umum hernia inguinalis. 
  6. Kelebihan berat badan. Kegemukan yang sedang dan berat dapat memberikan tekanan ekstra pada perut Anda. 
  7. Kehamilan. Kehamilan dapat melemahkan otot-otot perut dan menyebabkan peningkatan tekanan di dalam perut And 
  8. Pekerjaan tertentu. Memiliki pekerjaan yang membutuhkan berdiri dalam jangka waktu yang lama atau melakukan pekerjaan fisik yang berat meningkatkan resiko terkena hernia inguinal atau turun berok. 
  9. Lahir prematur. Bayi yang lahir lebih cepat dari biasanya lebih cenderung memiliki hernia inguinalis. 
  10. Riwayat hernia sebelumnya. Jika Anda sudah pernah menderita turun berok sebelumnya, maka anda akan jauh lebih mungkin menderita hernia lagi - biasanya pada sisi yang berlawanan.
Itulah kesepuluh faktor yang membuat seseorang rentan terkena turun berok. Menghindari dan mentaati disiplin akan membuat anda terhindar dari penyakit turun berok.

Penyebab Turun Berok

Turun berok atau hernia merupakan suatu keadaan penonjolan usus keluar melalui dinding perut. Penyakit ini bisa menimbulkan akibat yang fatal dan mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan baik. Pengobatan turun berok bisa berupa tindakan pembedahan atau dengan cara konvensional. Untuk mencegah dan tidak memperberat turun berok anda sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu penyebab dari turun berok tersebut. 

Beberapa penyakit turun berok atau hernia tidak memiliki penyebab yang jelas. Tapi kebanyakan dari hernia terjadi sebagai akibat dari:

  •  Peningkatan tekanan di dalam perut 
  • Ada bagian perut yang mengalami kelemahan 
  • Kombinasi peningkatan tekanan dalam perut dan kelemahan dinding perut 
  • mengedan saat buang air besar atau buang air kecil 
  • Mengangkat beban yang berat 
  • Penumpukan cairan dalam perut (ascites)
  • Kehamilan 
  • Kelebihan berat badan
  • Batuk atau bersin yang menahun

Pada banyak orang, kelemahan dinding perut yang mengarah ke hernia inguinal terjadi saat lahir ketika lapisan perut (peritoneum) tidak menutup dengan sempurna. Hernia inguinalis lainnya muncul di kemudian hari ketika otot melemah atau rusak karena faktor-faktor seperti penuaan, aktivitas fisik yang berat atau batuk yang menahun.

Pada pria, titik lemah biasanya terjadi sepanjang kanalis inguinalis. Ini adalah daerah di mana korda spermatika, yang berisi vas deferens, tabung yang membawa sperma, memasuki skrotum.

Pada wanita, kanalis inguinalis membawa ligamen yang membantu menahan rahim di tempat, dan hernia  atau turun berok kadang-kadang terjadi pada jaringan ikat dari rahim yang menempel pada jaringan sekitar tulang kemaluan.

Turun Berok Lebih sering terjadi pada laki-laki
 
Pria lebih cenderung memiliki kelemahan yang berlokasi di sepanjang kanalis inguinalis karena perbedaan cara pertumbuhan laki-laki di dalam rahim. Pada janin laki-laki, testis terbentuk di dalam perut dan kemudian bergerak ke bawah menuju kanalis inguinalis kemudian menuju ke dalam skrotum. Tak lama setelah lahir, kanalis inguinalis menutup hampir sepenuhnya, hanya meninggalkan ruang untuk lewatnya korda spermatika, tapi tidak cukup besar untuk memungkinkan testis untuk pindah kembali ke perut.

Kadang-kadang, kanal tersebut tidak menutup dengan benar, sehingga menyisakan daerah yang lemah dan berpotensi untuk berkembang menjadi hernia atau turun berok. Pada perempuan keadaan ini jauh lebih jarang terjadi.

Kelemahan bisa juga terjadi di dinding perut di kemudian hari, terutama setelah cedera atau operasi tertentu dalam rongga perut.

Walaupun tidak memiliki kelemahan yang sudah ada sebelumnya, tekanan berlebihan di dalam perut saat kita mengedan, mengangkat beban berat, kehamilan atau kelebihan berat badan dapat menyebabkan hernia. Itulah beberapa hal penyebab turun berok sehingga anda dapat menghindari dan tidak memperberat turun berok yang sudah ada.

Turun Berok - Gejala dan Pilihan Pengobatannya

Turun berok atau penyakit hernia merupakan suatu istilah yang umum diapakai untuk menggambarkan suatu keadaan dimana terjadi penonjolan di sekitar selangkangan.  Sebenarnya turun berok atau hernia  terjadi ketika jaringan lunak - biasanya bagian dari usus - menonjol melalui titik lemah atau robek di bawah dinding perut. Tonjolan tersebut kadang menimbulkan rasa sakit yang sangat- terutama ketika Anda batuk, membungkuk atau mengangkat benda yang berat.

Turun berok atau hernia kadang-kadang bisa hilang dengan sendirinya, tetapi juga bisa menimbulkan suatu keadaan yang berbahaya yang mengancam nyawa. Keadaan yang mengancam jiwa terjadi jika terjadi jika terjadi jeratan pada usus didalam kantong hernia, yang bisa diawali dengan infeksi lokal, kebocoran usus, hingga infeksi menyeluruh. Untuk alasan ini, dokter akan merekomendasikan untuk melakukan operasi pada hernia yang menyakitkan atau bertambah besar. Pembedahan pada turun berok merupakan suatu  prosedur pembedahan yang sering dan sudah umum dilakukan.
Gejala Hernia atau Turun Berok
 
Gejala turun berok atau hernia kadang-kadang tersamar sehingga sering tidak disadari oleh penderitanya sampai ditemukan oleh dokter secara tidak sengaja.  Seringkali gejala turun berok begitu jelas, sehingga Anda dapat melihat dan merasakan tonjolan diciptakan oleh usus yang menonjol tersebut. Tonjolan biasanya akan terlihat lebih jelas ketika Anda berdiri tegak, batuk atau melakukan regangan.

Tanda-tanda dan gejala turun berok atau hernia meliputi:


  • Muncul tonjolan di sisi kanan atau kiri selangkangan 
  • rasa penuh bahkan nyeri pada daerah yang menonjol tersebut 
  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan pada pangkal paha Anda, terutama saat membungkuk, batuk atau mengangkat 
  • Sebuah sensasi berat di pangkal paha 
  • Kelemahan atau tekanan di pangkal paha 
  • Kadang-kadang, pada pria rasa sakit dan bengkak muncul di skrotum

Tanda dan gejala Turun Berok pada anak-anak
 
Hernia atau turun berok pada bayi baru lahir dan anak-anak merupakan akibat dari kelemahan di dinding perut yang muncul pada saat lahir. Kadang-kadang hernia dapat terlihat hanya ketika bayi menangis, batuk atau mengejan saat buang air besar. Pada anak yang lebih besar, hernia mungkin akan lebih jelas ketika anak tersebut batuk, mengedan saat buang air besar atau berdiri untuk jangka waktu yang panjang.

Pengobatan Hernia atau Turun Berok
 
Temui dokter Anda jika Anda penyakit turun berok yang anda derita menimbulkan rasa sakit atau bertambah besar. Tonjolan mungkin akan lebih terlihat ketika Anda berdiri tegak, dan Anda biasanya dapat merasakannya jika Anda meletakkan tangan Anda langsung di atas daerah yang terkena.

Anda dapat mendorong hernia tadi pada saat anda berbaring dengan tekanan yang agak lembut. Saat terjadi pembengkakan yang merah dan nyeri pemberian kompres es mungkin bisa membantu. Kompres akan mengakibatkan pembengkakan berkurang sehingga diharapkan hernianya bisa dimasukkan kembali dengan lebih mudah. Berbaring dengan posisi panggul lebih tinggi dari kepala juga dapat membantu memasukkan kembali turun berok tersebut.

Jika Anda masih belum mampu mendorong hernia ke dalam, usus yang keluar tadi mungkin telah  terjepit di dinding perut - sebuah kondisi serius yang mungkin memerlukan perhatian medis segera. Kondisi ini dapat disertai mual, muntah demam, detak jantung yang cepat, sakit mendadak yang  tiba-tiba dan tonjolan hernia yang bertambah merah, biru atau gelap. Jika salah satu dari tanda-tanda atau gejala-gejala  tersebut muncul, sebaiknya anda menghubungi dokter Anda segera. Untuk mencegah hernia atau turun berok terperangkap anda dapat menggunakan celana khusu untuk hernia.